Minggu, 11 November 2012

Benang Merah Perjuangan Kemerdekaan Antara Yaser Arafat & Marie Curie

Juli 2012, Institut de Radiophysique di Lausanne, Swiss menemukan unsur kimia polonium di beberapa barang pribadi Yasser Arafat. Beberapa barang pribadi itu adalah kafiyeh, pakaian dan sikat gigi. Penemuan ini langsung mendapatkan sambutan yang positif dari keluarga mantan pejuang kemerdekaan Palestina tersebut. Suha, perempuan berdarah Perancis janda mendiang Arafat, meminta pihak berwajib di Prancis untuk mengusut dugaan pembunuhan terhadap Arafat.

Memang sejak tahun 2004, ketika Arafat dirawat di sebuah rumah sakit di Paris, Perancis, tim dokter sulit mengidentifikasi penyakit yang dideritanya. Sampai akhirnya Arafat wafat pada tanggal 11 November 2004, hingga kini belum ditemukan penyebab kematiannya . Banyak spekulasi yang beredar mengenai penyebab kematian Arafat. Hingga banyak dugaan yang mengarah pada pembunuhan. Karena faktanya, banyak pihak musuh yang terusik oleh perjuangan Arafat di dalam memerdekakan negara Palestina.

Unsur kimia polonium merupakan salah satu unsur yang paling berbahaya dan mematikan di seluruh dunia. Benda yang mengandung 1 gram polonium dapat membunuh 1,5 juta orang. Bahkan pada tahun 2006, Alexander Litvinenko, seorang mantan mata - mata Rusia dibunuh dengan racum polonium yang dimasukkan ke dalam secangkir teh yang diminumnya di London.

Ada sebuah benang merah yang menarik terkait perjuangan kemerdekaan antara kematian Yasser Arafat dengan penemuan unsur polonium. Polonium merupakan salah satu unsur alam yang paling langka di dunia. Dulu polonium ditemukan oleh Marie Currie pada tahun 1898 di Prancis. Nama polonium diambil dari nama negara Polandia. Ketika itu Polandia dijajah oleh Rusia & Austria. Jika dulu Marie memeperjuangkan negaranya melalui penlitian ilmiah, sekarang Arafat dibunuh karena memperjuangkan negaranya dengan zat kimia itu. Sungguh ironis.

Marie Curie

Bloggers... Yasser Arafat telah berjuang untuk kemerdekaan sebuah bangsa hingga akhir hayatnya. Sejarah dunia mencatat, banyak martir yang mengorbankan nyawanya di dalam sebuah perjuangan. Mereka yang mati di jalan perjuangan bukanlah sebuah pengorbanan yang sia - sia. Karena semangat perjuangan akan lahir dan semakin berlipat ganda dari setiap tetes darah, air mata atau nyawa yang hilang. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar