Senin, 12 November 2012

Menipu Diri Sendiri


Sebuah pelajaran yang amat berharga dari Lance Armstrong : bahwa yang terpendam itu kelak akan tersingkap.
Sampai kapan kita terus melawan hati nurani dan kejujuran.
Merobohkan kebenaran.
Meneteskan noda hitam pada kertas yang putih.
Bersembunyi di balik tembok kepalsuan yang terus dibangun dengan fondasi yang rapuh.
Meletakkan topeng di depan muka yang kusam.
Salinan kertas yang penuh kebohongan.
Ucapan yang kental dengan liur dusta.
Gambaran diri yang terbangun tak sesuai dengan kenyataan.
Kesalahan sama yang terus berulang.
Suatu saat petaka itu akan datang.
Entah kapan, entah bagaimana.
Tapi lubang terus kita gali, semakin besar, semakin dalam.
Menunggu saat - saat terperosok dan tenggelam.
Tenggelam dalam lubang kemunafikan, runtuhan tembok dusta dan kepalsuan.
Tenggelam dalam - dalam sampai tak bisa bernafas.
Jika sudah di dalam, suara teriakan hanya seperti bisikan.
Tak akan ada lagi pertolongan.
Semua akan tahu kebenaran yang tersingkap.

30 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar