1. Merasa tak berguna. Merasa dirinya sudah tidak memiliki peran dalam kehidupan. Tidak memiliki sumbangsih apa - apa.
2. Merasa tak memiliki masa depan. Ia merasa percuma melanjutkan kehidupan karena masa depan adalah sebuah kehancuran, kegelapan dan kesedihan yang tak usai.
3. Merasa tak ada yang memperdulikannya lagi. Ia merasa berdiri sendiri menerjang badai permasalahan yang ia hadapi.
Solusi :
1. Beri uluran kepedulian. Sapaan dan rangkulan adalah hal sederhana yang menjadi kehangatan yang sangat bernilai.
2. Beri harapan akan masa depan. Sebatang lilin akan menerangi kegelapan yang menyelimuti. Yakinkan padanya bahwa masih ada masa depan yang bisa ia jalani.
3. Yakinkan ia bahwa dirinya masih berguna. Berguna bagi lingkungannya, negaranya, dll. Masih ada yang membutuhkan keberadaannya, keahliannya, tenaganya, gagasannya, keceriaannya, tawa candanya. Ia tak seharusnya pergi saat ini. Ada yang merasa kehilangan karena kepergiannya.
Hampir semua orang pernah merasakan jatuh ke dalam dasar jurang putus asa. Karena kegagalan, kehinaan, fitnah, cacian atau hal - hal yang mengecewakan lainnya. Namun itu merupakan hal biasa dalam roda kehidupan yang terus berputar. Semua kembali kepada daya tahan kita dalam menghadapi bantingan, tamparan dan cobaan yang terus menerjang. Mantan Presiden Soekarno pun pernah mengatakan dalam pidatonya, bahwa kehidupan yang berhasil terus atau gagal terus tak menarik dan membosankan. Namun kehidupan yang penuh dengan bantingan sampai hancur lebur kemudian bangkit kembali dan terus berulang seperti itulah yang membuat sebuah bangsa menjadi bangsa yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar