"Hey,
apa buku motivasi yg dapat menciptakan perubahan pada dirimu ?" aku
bertanya.
Lalu
ia berkilah tanpa pesan.
Mengoyak
sobek kertas-kertas jahanam.
Membakarnya
dan menanam debunya pada pekarangan rumah belakang.
Seraya
berkata setengah teriak "persetan buku motivasi, kita harus menjadi diri
sendiri".
Mukanya
keras seperti batu kali.
Kenapa
buku-buku itu terpajang pada rak-rak toko buku, menampilkan harga yang tak selalu murah.
Kita tak pernah benar-benar berubah.
-Tahun 2012, entah bulan apa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar