Kemarin pagi, Senin, 19 Desember 2011, dunia mendengar kabar kematian pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong Il. Sontak terjadi suka dan duka yang meluap-luap secara bersamaan. Foreign Policy Magazine menyebut Korea Utara sebagai 'The Land Without Smile'. Hari berkabung nasional ditetapkan sampai tanggal 29 Desember. Pakaian serba hitam dan derai air mata mewarnai suasana masyarakat Korea Utara. Pemimpin negara bagi mereka adalah segalanya, harga diri dan Tuhan mereka. Sesuatu yang dipuja setiap saat.
|
Foto yang diambil dari siaran Televisi KRT memperlihatkan jenazah dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-il yang disemayamkan di Istana Kumsusan di Pyongyang |
Kesedihan rakyat korut :
Saat ini yang dikhawatirkan oleh masyarakat internasional adalah isu suksesi kepemimpinan. Apakah akan berjalan sukses kepada anak bungsu Kim Jong Il, yang sudah dipersiapkan, yaitu Kim Jong Un, atau akan terjadi instabilitas jika suksesi berjalan tidak mulus. Apalagi mengingat, korut memiliki rudal Taepodong 2 yang memiliki daya jelajah sampai ke Hawai, AS. Tentunya hal tersebut telah memicu ketegangan di kawasan Asia Pasifik. Tak terkecuali China & Rusia, sebagai sekutu terdekat korut, yang dilanda kekhawatiran, apakah korut akan mengalami unifikasi dengan korea selatan dan jatuh ke tangan AS. Seperti yang kita ketahui bersama selama ini bahwa pangkalan militer AS sudah didirikan di sejumlah kawasan di Asia Pasifik, sebagai bentuk penangkalan terhadap pengaruh China yang kian mencemaskan AS.
|
Kekuatan rudal korut |
|
Simbol kebencian korut terhadap negara - negara barat, terutama Amerika Serikat
Parade militer korut : |
|
|
Kematian Kim Jong Il tak kurang menguras perhatian perdagangan saham di kawasan Asia Pasifik. Bursa saham Tokyo, Jepang, indeks Nikkei 225 turun pada pertengahan transaksi sesi pertama turun sebesar 0,8 persen. Di Indonesia, indeks harga saham gabungan di BEI melemah tipis 0,23 persen ke level 3.759,79 pada sesi pertama perdagangan. Bursa Korea Selatan pun tercatat jatuh 5% dan mata uang Won jatuh sebesar 1,8% akibat penguatan dolar AS, karena adanya pengalihan aset para investor ke dollar AS.
Pada tahun 1994, ketika kematian ayah Kim Jong Il, yaitu Kim Il Sung, ada sebuah peristiwa yang cukup konyol dan berlebihan. Diberitakan oleh Agence France Presse bahwa tentara korut disebar dan setiap jarak 4 meter selalu ada tentara. Tujuannya bukan semata-mata posisi siaga satu pasca kematian sang pemimpin, tetapi untuk melihat jika ada orang yang tidak berduka. Sehingga terjadi penangkapan beberapa warga korut, hanya karena ia tak berduka. Begitu hebatnya propaganda dan kesetiaan Korea Utara terhadap pemimpin mereka.
|
Korut adalah salah satu negara termiskin di dunia, dari angkasa dapat dilihat bagaimana listrik, sebagai salah satu simbol pembangunan, sangat minim di korut |
|
Kim Jong Il (kanan) dan sang ayah, Kim Il Sung |
|
Kim Jong Il dan Kim Jong Un |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar